Monday, August 1, 2011

Kelompok Hacker Ajak Pemboikotan PayPal

PayPal dianggap bersikap tidak adil saat memblokir aksi donasi situs Wikileaks.
kelompok hacker yang mendukung situs peniup peluit Wikileaks, mem-posting pernyataan resmi ajakan untuk memboikot situs layanan transfer dan pembayaran online, PayPal. Pernyataan resmi itu dibuat sebagai protes kepada PayPal, yang dianggap tidak adil karena menolak aksi donasi kepada Wikileaks melalui PayPal.

Bersama kelompok hacker lain, Lulzsec, Anonymous mem-posting ajakan boikot PayPal ini di sebuah situs text-sharing, Pastebin. Selain menolak digunakan untuk donasi Wikileaks, PayPal juga dianggap membantu aparat keamanan dalam melacak para hacker, yang kemudian ditahan.

"Alasannya sederhana, kami, rakyat, merasa terganggu dengan ketidakadilan tersebut. Kami tidak akan hanya duduk dan membiarkan kami dihancurkan oleh korporasi mana atau pemerintah mana pun," tulis pesan di situs Pastebin itu, seperti dikutip dari CNN.

"Kami tidak takut terhadap kalian, dan kami tak perlu kalian takutkan. Kami bukan teroris, tapi kalian (yang teroris)," lanjut pesan itu.

Sejak awal bulan ini penyelidik federal Amerika Serikat, FBI, setidaknya telah menahan 14 orang atas tuduhan meretas (hacking) situs PayPal. Aksi serangan oleh para hacker memang marak dilakukan setelah PayPal menolak donasi yang dikumpulkan Wikileaks.

Dalam pesan tersebut, FBI juga dikritik karena menahan orang-orang, hanya karena melakukan "operasi cyber modern yang etis". Menurut pesan itu, tidak adil menahan orang yang melakukan peretasan atau hacking atas dasar protes. Karena, aksi hack itu tidak dilakukan untuk mengambil keuntungan.

Aksi boikot ini kemudian mengajak orang-orang untuk menutup akun PayPal mereka. Anonymous dan Lulzsec juga meminta orang-orang untuk menyebar ajakan boikot PayPal ini di jejaring sosial, seperti Twitter.

Namun, hingga saat ini belum terlihat dampak dari ajakan para hacktivist (aktivis hacker) tersebut. "Kami tidak melihat ada perubahan dalam operasional kami," ucap juru bicara PayPal dalam email kepada CNN, kemarin.

sumber

No comments:

Post a Comment